JAKARTA – Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana membantah bahwa pengunduran diri Ketua Umum Airlangga Hartarto, ada hubungannya dengan Presiden Joko Widodo.
Menurut Ari, pengunduran diri tersebut adalah kemauan dan keputusan pribadi Airlangga.
“Pengunduran diri Bapak Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar adalah pilihan atau hak pribadi beliau,” ucap Ari saat dihubungi JPNN.com, Senin (12/8/2024).
Pengunduran itu pun disebut Ari menjadi urusan pribadi antara Airlangga dan partainya.
“Sepenuhnya menjadi urusan internal Partai Golkar. Jadi, tidak ada kaitannya sama sekali dengan presiden,” kata dia.
Adapun, pengunduran diri Airlangga kerap diisukan ada hubungannya dengan Jokowi.
Terlebih, setelah pengunduran itu, beredar poster dari Koalisi Muda Pembaharuan Golkar (KMPG) disertai foto putra Presiden RI Joko Widodo dengan tulisan Deklarasi Gibran Rakabuming Raka for Ketum Golkar 2024—2029.
Sebelumnya, Airlangga dalam rekaman video yang disiarkan Partai Golkar menjelaskan alasan pengunduran dirinya, karena ingin menjaga keutuhan partai dan memastikan adanya stabilitas selama masa transisi pemerintahan.
Airlangga juga menyebut pengunduran dirinya terhitung sejak Sabtu (10/8/2024) malam.
Oleh karena itu, pengurus pusat Partai Golkar menjadwalkan rapat pleno pada Selasa (13/8/2024).
Dalam rapat pleno itu, pengurus bakal menentukan pelaksana tugas (plt.) ketua umum dan tanggal berlangsungnya musyawarah nasional (munas), atau musyawarah nasional luar biasa (munaslub).
Airlangga menjelaskan bahwa penetapan jadwal munas itu harus segera, karena penetapan partai terhadap bakal calon kepala daerah yang didukung Partai Golkar, harus mendapatkan tanda tangan persetujuan dari ketua umum dan sekretaris jenderal definitif.
Sementara itu, KPU menjadwalkan pendaftaran bakal calon kepala daerah pada tanggal 27 Agustus 2024, yang artinya tersisa 16 hari lagi.
(FH)
Artikel ini telah tayang di JPNN