Secara Resmi Bahlil Umumkan Kepengurusan DPP Partai Golkar. Adakah Nama Jokowi Dan Gibran?

Ketum Golkar, Bahlil Lahadalia

JAKARTA – Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia resmi mengumumkan nama-nama pengurus baru DPP Partai Golkar. Namun, dari semua nama yang dibacakan Bahlil, tidak ada nama Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo alias Jokowi.

Sebelumnya beredar rumor bah Jokowi akan masuk dalam struktur pengurus baru DPP Partai Golkar.

Usai memaparkan nama struktur DPP Partai Golkar, Bahlil menegaskan bahwa, Jokowi ataupun Gibran tak masuk di dalam daftar. 

“Kami menyampaikan bahwa nama Presiden yang ketujuh, yaitu Pak Presiden Jokowi, tidak dalam kepengurusan, baik Dewan Kehormatan, Dewan Pembina, maupun dalam struktur, termasuk Mas Wapres,” ujar Bahlil dalam konferensi pers. 

Bahlil mengakui bahwa memang ada aspirasi dan menyarankan agar Jokowi bisa bergabung di kepengurusan DPP Partai Golkar. Namun menurutnya Mantan Presiden tersebut memiliki banyak pertimbangan. Terlebih, Bahlil menjelaskan bahwa Partai Golkar terbuka bagi siapapun. 

“Karena Golkar ini kan inklusif, tidak mengenal suku, tidak mengenal agama, tak mengenal asal dari mana,” jelas menteri ESDM itu. 

Pernyataan Bahlil di Sentul

Sebelumnya, Bahlil pernah menyebut bahwa ia akan membuat kejutan dlam menyusun struktur baru dalam kepengurusan DPP Partai Golkar. Hal ini ia sampaikan di Sentul International Convention Center (SICC) Bogor, Jawa Barat, Kamis (7/11/2024)

“Kejutannya saya membuat pengurus baru. Sekarang ini kan pengurusnya kan baru 9 orang. Nanti sebentar DPP Partai Golkar akan mengumumkan pengurus lengkapnya,” terang Bahlil. 

Bahlil kemudian menepis isu bahwa Jokowi akan bergabung dalam Partai Golkar. Ia juga mengaku belum mendapatkan jadwal dan belum konfirmasi apa-apa. 

“Yang saya tahu enggak ada. Dan nanti sebentar saya akan umumkan secara resmi,” terangnya. 

Tambahnya, Bahlil mengatakan bahwa Jokowi adalah Bapak Bangsa, di atas semua masyarakat. Ia juga menuturkan bahwa isu tersebut tak benar. 

“Pak Jokowi bapak bangsa, berdiri di atas semua partai, di atas semua masyarakat. Jdi saya sampai hari ini meyakinkan kepada teman-teman bahwa isu itu ga benar,” kata Bahlil.

(F)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *