RUangNews.com – Sejumlah nama calon menteri yang akan mengisi pos kementrian di kabinet Prfabowo-Gibran sudah beredar luas dan menjadi perhatian publik jelang pelantikan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden-Wakil Presiden 20 Oktober nanti.
Ternyata dari banyak nama yhang muncul, malah ada juga sejumlah nama yang disebut menolak menjadi menteri di kabinet Prabowo-Gibran.
Berdasarkan data yang beredar, setidaknya ada tiga nama yang pernah menolak tawaran menjadi menteri di kabinet Prabowo-Gibran.
Berikut namanya.
1. Hashim Djojohadikusumo
Hashim Djojohadi Kusumo merupakan Adik kandung Prabowo Subianto yang juga merupakan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra. Hashim mengaku mendapat tawaran menjadi menteri di kabinet Prabowo-Gibran, lantas ia menolak tawaran itu dan beralasan ingin berada di luar pemerintahan.
Pernyataan itu pernah disampaikannya dalam pertemuan APEC Business Advisory’s Council di Hutan Kota by Plataran, Gelora Bung Karno, bulan Agustus lalu
“Saya mau sampaikan bahwa supaya ada sebuah kejelasan, saya tidak akan jadi menteri. So, ada lowongan, satu kursi menteri masih ada,” kata Hashim.
Ia juga berkelakar, jabatan yang akan dia pegang sangat terhormat di pemerintahan mendatang.
Dia mengaku akan bertugas menyampaikan pesan dan berkorespondensi di dalam proses birokrasi yang kerap macet.
2. Luhut Binsar Pandjaitan
Jenderal (Purn) TNI yang merupakan orang kepercayaan Presiden Jokowi ini pernah mengungkap bahwa dirinya menolak tawaran Prabowo yang meminta dirinya menjadi menteri di kabinet mendatang.
“Beliau sudah minta, saya sudah sampaikan, kalau untuk jadi menteri saya tidak. Tapi, saya siap membantu sesuai permintaan beliau sebagai penasihat, kalau itu masih diminta,” kata Luhut kepada wartawan di Kawasan Kura Kura Bali, Denpasar, Bali.
Meski menolak tawaran sebagai menteri, Luhut berkenan jika diminta Prabowo menjadi penasihat presiden.
Sebelumnya Luhut memang telah berencana untuk pensiun sebagai menteri.
Meskipun dia mendukung penuh pemerintahan Prabowo-Gibran, dia tidak mau menduduki jabatan pada pemerintahan Prabowo-Gibran.
Luhut mengatakan, usai menang, Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka akan melanjutkan program Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan hal itu cukup baginya.
Tetapi, ia mengaku mau jika ditawari menjadi penasihat senior.
“Kita sebagai pejabat, jangan merasa selamanya kita jadi pejabat. Its the matter of time,” ujar Luhut dalam acara yang disiarkan virtual.
3. Khofifah Indar Parawansa
Khofifah Indar Parawansa mengaku juga mendapatkan tawaran untuk menjadi menteri di kabinet Prabowo-Gibran.
Namun Khofifah menolak tawaran tersebut dan memilih kembali bertarung di Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2024.
Hal tersebut disampaikan Khofifah pada Mei lalu saat menghadiri acara halalbihalal Muslimat Nahdlatul Ulama di Kementerian Agama.
Khofifah mengatakan dirinya ingin kembali menjadi Gubernur Jawa Timur dan mengabdi untuk menyejahterakan masyarakat Jawa Timur.
Khofifah kembali mencalonkan diri sebagai Calon Gubernur Jawa Timur dan akan berpasangan kembali dengan wakil gubernurnya periode yang lalu, Yaitu, Emil Dardak. Mereka diusung oleh 14 partai politik, yakni PAN, Gerindra, Golkar, Demokrat, PPP, PSI, PKS, Perindo, Nasdem, Partai Buruh, Partai Gelora, PBB, PKN dan partai Garuda.
(F)