RuangNews.com – Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam adalah makhluk paling mulia yang Allah SWT ciptakan. Muhammad adalah rahmat agung bagi seluruh ummat manusia, bahkan bagi alam semesta. karena seperti firman Allah didalam Al-Qur’an bahwa Nabi Muhammad adalah rahmatan lil ‘alamin yaitu rahmat bagi seklian alam.
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam”. (QS. Al Anbiya: 107)
Berikut ini sejarah kelahiran Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
Rasulullah Muhammad SAW lahir di Kota suci Mekkah pada hari Senin, tanggal 12 Rabiul Awal tahun Gajah. Bertepatan 20 April 571 M. Ayahnya bernama Abdullah dan ibunya bernama Aminah.
Saat Rasulullah lahir ke dunia, banyak keluar cahaya-cahaya hingga menerangi banyak istana-istana yang ada di negeri Syam. Ibnu Sa’ad pernah meriwayatkan bahwa ibunda Rasulullah, Aminah berkata,
“Setelah bayiku lahir, aku melihat ada cahaya yang keluar dari jalan lahirnya, menyinari istana-istana di Syam”.
Saat Rasulullah lahir, ayah beliau Abdullah telah wafat. Abdullah wafat di Yatsrib (Madinah) saat diutus Abdul Muthalib untuk mengurus kurma di sana.
Setelah Nabi Muhammad SAW dilahirkan, Aminah pun mengirim utusan untuk menemui dan memberi tahu Abdul Muthalib. Saat mendengar kabar gembira itu, Abdul Muthalib langsung datang dengan penuh suka cita. Diambilnya bayi itu dan dibawahnya mengelilingi Ka’bah seraya berdoa kepada Allah.
Saat itu sebagian orang Mekkah juga masih ada yang berdoa kepada Allah karena menganut ajaran nabi Ibrahim dan Ismail yang masih tersisa. Hanya saja seiring dengan berjalannya waktu, telah terjadi banyak penyimpangan hingga pada kondisi kronis menyembah berhala dan berdoa kepada berhala.
Abdul Muthalib kemudian memberikan nama Muhammad untuk cucunya itu. Nama yang belum dikenal di Arab dan mungkin belum pernah dipakai oleh siapapun.
5 peristiwa besar yang terjadi Mengiringi Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Ada lima peristiwa besar yang mengiringi kelahiran Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Satu peristiwa besar itu terjadi sebelum Rasulullah lahir dan empat peristiwa besar lainnya terjadi setelah Rasulullah lahir.
1. Hancurnya Pasukan Gajah
Seperti disinggung di atas, Rasulullah dilahirkan pada tahun Gajah. Disebut tahun Gajah karena saat itu Abrahah membawa pasukan bergajah menyerang Ka’bah.
Abrahah adalah penguasa di Yaman. Ia membangun gereja besar di Kota Shan’a dengan maksud agar orang-orang berkunjung ke sana dan mendatangkan pemasukan besar bagi Yaman. Ia ingin menggeser kedudukan Ka’bah yang selalu ramai didatangi orang dari seluruh penjuru Arab.
Namun, bangunan yang megah dan indah itu tak kunjung ramai. Orang-orang Arab tetap berdatangan ke Makkah untuk mengunjungi Ka’bah yang memiliki nilai historis tinggi. Terlebih pada musim haji.
Syaikh Mahmud Al Mishri dalam Sirah Rasulullah menyebutkan, seorang laki-laki Arab dari Bani Kinanah masuk gereja tersebut dan meletakkan kotoran di dalamnya. Ini yang memicu kemarahan Abrahah hingga ingin menghancurkan Ka’bah.
Abarah menyiapkan pasukan dalam jumlah besar. Sebagiannya mengendarai gajah. Dengan sombong dan pongah mereka bergerak menuju Makkah. Tujuannya hanya satu, menghancurkan Ka’bah.
Orang-orang Makkah yang mendengar kabar itu merasakan ancaman besar. Pasukan bergajah itu bukan tandingan mereka. Bahkan Abdul Muthalib sebagai pemimpin Makkah pun tak bisa berbuat banyak. Ia menyerahkan perlindungan Ka’bah sepenuhnya kepada Allah.
Saat mengetahui 200 untanya dijarah Abarah, Abdul Muthalib menemui Abrahah meminta untanya dikembalikan.
“Kamu datang hanya untuk meminta untamu kembali? Lalu bagaimana dengan Ka’bah yang akan kuhancurkan?” Abrahah keheranan dengan sikap Abdul Muthalib.
“Unta itu milikku, maka aku memintanya kembali. Sedangkan Ka’bah itu milik Allah, maka Dia sendiri yang akan melindunginya,” jawab Abdul Muthalleb.
Abrahah merasa besar diri karena tak ada yang mampu melawannya. Unta Abdul Muthalib pun dikembalikan.
Namun belum sampai di Makkah, datang burung berbondong-bondong dari arah laut. Burung-burung itu membawa batu-batu panas dan menjatuhkannya ke pasukan Abrahah. Mereka pun jatuh bergelimpangan. Tewas mengenaskan.
Abrahah tidak langsung mati saat terkena batu itu. Namun luka parah. Ketika dilarikan ke Yaman, kondisinya semakin melemah. Dan akhirnya tewas dengan dada terbelah dan jantungnya keluar.
2. Keluar cahaya saat kelahiran Nabi Muhammad
Peristiwa yang tak kalah ajaib adalah keluarnya cahaya saat kelahiran Nabi Muhammad. Cahaya itu keluar dan menerangi ke arah istana-istana di Syam.
Jika peristiwa gajah diabadikan Allah dalam Surat Al Fil, keluarnya cahaya ini diriwayatkan Ibnu Sa’ad dan Imam Ahmad.
Ibnu Sa’ad meriwayatkan bahwa Aminah ibunda Rasulullah berkata, “Setelah bayiku lahir, aku melihat ada cahaya yang keluar dari jalan lahirnya, menyinari istana-istana di Syam.”
Imam Ahmad juga meriwayatkan dari Al Irbadh bin Sariyah dengan riwayat yang hampir sama.
Peristiwa ini memberikan isyarat bahwa kelak agama Islam yang dibawa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam akan sampai ke Syam yang saat itu masih di bawah kekuasaan Romawi. Dan kita kemudian bisa melihat sejarah, Syam menjadi negeri muslim. Baitul Maqdis dibebaskan pada masa khalifah Umar bin Khattab. Bahkan Damaskus menjadi ibu kota khilafah Bani Umayyah. Dan hingga saat ini Suriah, Lebanon dan Palestina menjadi negeri-negeri muslim.
3. Runtuhnya 14 balkon istana Kisra
Runtuhnya 14 balkon istana Kisra saat kelahiran Nabi Muhammad ini diriwayatkan oleh Al Baihaqi. Seakan memberi isyarat bahwa nantinya Persia akan jatuh.
Dan ternyata benar, Persia akhirnya jatuh. Peperangan terakhir yang kemudian disusul dengan jatuhnya Persia adalah perang qadisiyah.
4. Padamnya api yang biasa disembah kaum majusi
Peristiwa besar lain yang mengiringi kelahiran Nabi Muhammad adalah padamnya api yang biasa disembah Majusi. Peristiwa ini juga diriwayatkan oleh Al Baihaqi. Seakan memberi isyarat bahwa nantinya banyak orang Majusi masuk Islam.
Di kemudian hari, banyak orang majusi masuk Islam. Salah satunya yang paling terkenal adalah Salman Al Farisi.
5. Runtuhnya gereja di Buhairah
Runtuhnya gereja di Buhairah setelah ambles ke tanah ini juga diriwayatkan Al Baihaqi sebagaimana dua peristiwa sebelumnya. Syaikh Shafiyyurrahman Al Mubarakfuri mencantumkannya di Ar Rakhiqul Makhtum. Namun riwayat ini diperselisihkan.
Berbeda dengan peristiwa pasukan gajah dan keluarnya cahaya saat kelahiran Nabi Muhammad, yang keduanya disepakati para ulama.
(F)