PALI – Warga Desa Benuang, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten PALI, Sumsel, menolak keras aktivitas tambang batubara PT Pendopo Energi Batubara (PEB) di wilayah desa mereka. Penolakan ini disampaikan dalam pertemuan sosialisasi tambang yang dihadiri Wakil Bupati Iwan Tuaji di Gedung Serbaguna Desa Benuang, Jumat (10/10).

Tokoh masyarakat Indra Setia Haris mengungkapkan bahwa 70% wilayah Desa Benuang berada di area tambang, sehingga sebagian besar warga akan kehilangan mata pencaharian karena lahan pertanian mereka akan dialihfungsikan menjadi area tambang. “Apalagi 90% warga di sini berprofesi sebagai buruh tani,” ujarnya.

Indra menambahkan bahwa penyerapan tenaga kerja oleh tambang tidak akan menyelesaikan persoalan, karena jumlah warga yang kehilangan pekerjaan akan jauh lebih banyak dibandingkan dengan jumlah tenaga kerja yang diserap. “Yang diterima kerja di tambang paling banter 50 orang. Itupun kalangan tertentu saja. Sementara yang kehilangan pencarian bisa berjumlah ribuan,” ungkapnya.

Warga juga khawatir bahwa tambang batubara dapat membunuh Sungai Benuang, karena hulu sungai atau sumber airnya terletak di area tambang. “Kalau tambang dilanjutkan, saya sangat yakin sungai akan mati,” tegas Indra.

Berdasarkan penolakan warga, kegiatan sosialisasi akhirnya ditutup oleh Wakil Bupati Iwan Tuaji. “Kalau masyarakat menolak, untuk apa sosialisasi diteruskan,” ujar Iwan Tuaji.

Aliansi Masyarakat Desa Benuang dan Beruge Darat juga menyampaikan 20 tuntutan kepada PT PEB, Bupati, dan DPRD agar aktivitas tambang dihentikan.