JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) lupa pernah memberikan janji kepada Joni, seorang anak yang memanjat tiang bendera saat Upacara Kemerdekaan RI. Jokowi memastikan akan tetap taat terhadap setiap aturan yang berlaku di Negara.
Hal ini dia sampaikan saat merespons mengenai kabar dari Yohanes Gama Marchal Lau atau Joni asal Nusa Tenggara timur (NTT) si pemanjat tiang bendera yang tak lolos seleksi TNI dan tengah menjadi perbincangan.
Pasalnya, Jokowi pernah mengumbar janji kepada Joni untuk bisa masuk tentara usai aksinya yang membenahi bendera tersangkut saat upacara bendera beberapa waktu lalu.
Awalnya, orang nomor satu di Indonesia itu bertanya sosok Joni pemanjat tiang bendera.
“Joni itu siapa?” kata Jokowi kepada wartawan usai meresmikan Plasa Seremoni, Sumbu Kebangsaan, di kawasan IKN, Kalimantan Timur, Rabu (14/8/2024).
Lalu, selepas dijelaskan oleh wartawan, Jokowi pun sempat bertanya kembali terkait konteks pertanyaan yang dimaksud. Khususnya bendera yang dipanjat.
“Bendera dipanjat maksudnya?” ujarnya.
Gemas, wartawan pun memberikan pertanyaan yang lebih detil terkait dengan janji yang pernah diberikan Jokowi kepada Joni untuk masuk TNI.
Setelah mengingat, Jokowi pun mengatakan bahwa semua sudah ada aturannya dan menyerahkan kepada Panglima TNI.
“Ya semua ada aturannya, serahkan ke Panglima,” pungkas Jokowi.
Untuk diketahui, Joni sempat viral lantaran aksinya menaiki tiang bendera saat momen upacara 17 Agustus 2018.
Videonya saat memanjat tiang bendera untuk membetulkan tali di tiang bendera agar Merah Putih dapat berkibar menjadi perbincangan dan membuat dirinya terkenal bahkan sampai sempat diundang ke Jakarta untuk menyaksikan secara langsung Asian Games 2018.
Joni yang saat itu masih duduk di bangku SMP diundang diundang oleh Presiden Jokowi ke Istana Negara untuk berbincang-bincang soal niatnya bergabung di TNI.