JAKARTA – Ketua DPP PDI-P Deddy Yevri Sitorus menganggap masyarakat Indonesia telah tertipu dengan citra yang selama ini ditunjukan oleh Presiden Joko Widodo.
Deddy menyebutkan, malaikat dan PDI-P sebagai partai pengusung Jokowi pun tertipu oleh mantan wali kota Solo tersebut.
“Reformasi kita sudah di jalan yang benar karena rakyat kecil bisa jadi presiden. Ternyata, semuanya fake, kita kena kibul,” kata Deddy dalam acara Refleksi 28 Tahun Reformasi 1998 di kawasan SCBD, Jakarta, Rabu (31/7/2024).
“Jangankan kita, tapi malaikat pun tertipu. Jangan salahkan Mega saja, tapi yang lain juga kok tertipu,” ujar dia melanjutkan.
Menurut Deddy, Jokowi yang mulanya dianggap merepresentasikan orang kecil dan bisa menjadi presiden karena proses demokrasi justru merusak demokrasi itu sendiri.
Ia menyebutkan, pencitraan bahwa Jokowi adalah sosok yang dekat dengan rakyat ditunjukkan ketika menumpangi kereta kencana ke Istana Negara setelah dilantik sebagai presiden pada 2014 lalu.
“Kita menganggap itu penuh rasa haru, berbaur dengan rakyat, ternyata dari awal otaknya sudah feodal,” ucap Deddy.
Deddy mengatakan, PDI-P merasa Jokowi sudah berubah sikap setelah kembali terpilih sebagai presiden pada 2019.
Menurut dia, Jokowi menunjukkan hasrat berkuasa dengan menggulirkan wacana untuk memperpanjang masa kepemimpinannya menjadi 3 periode.
“Sehari setelah penetapan MK terhadap putusan hasil pemilu, itu para lawyer diundang ke Istana. Dikira mau diucapkan terima kasih, diajak makan-makan, mungkin diharapkan jadi komisaris atau apa. Ternyata yang ditanya bagaimana caranya tiga periode,” ujar Deddy.
Untuk diketahui, hubungan antara Jokowi dan PDI-P memburuk akibat perbedaan pilihan politik pada Pemilihan Presiden 2024.
PDI-P memutuskan mengusung Ganjar Pranowo, tetapi Jokowi malah menunjukkan sinyal dukungan kepada Prabowo Subianto.
Bahkan, Jokowi merestui putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, untuk maju mendampingi Prabowo Subianto sebagai calon wakil presiden.
Editor : FH
Sumber : Kompas.com