
Jakarta – Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarno Putri Dikabarkan akan berhenti dari jabatan nya sebagai ketua Umum PDIP. Kabar itu beredar menjelang kongres PDIP Bulan April mendatang.
Bahkan, beredar kabar bahwa posisi Megawati akan digantikan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo alias Jokowi.
Merespons isu yang beredar tersebut, Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, enggan berandai-andai apakah posisi Megawati akan diganti atau tidak.
“Ya kita jangan berandai-andai. Kita menghormati proses internal di suatu partai. Kita ikuti proses partai PDIP, prosesnya itu untuk internal ada di kongres. Kita ikuti kongres berjalan seperti apa, dan itu masih April,” ujar Puan di Sekolah Partai PDIP, Jakarta Selatan, Jumat (10/1/2025).
Kendati demikian, Puan tak memungkiri bahwa pergantian struktur dalam kongres partai merupakan hal yang lumrah terjadi.
“Kongres, setiap proses kongres di setiap partai politik itu kan biasa kalau kemudian terjadi pergantian struktur di partainya,” kata Ketu DPR RI itu.
“Jadi, itu kan nanti kita lihat, di bulan April (2025), insya Allah PDIP akan melaksanakan kongresnya,” sambungnya.
Dalam kesempatan ini, Puan juga menegaskan bahwa isu Presiden ke-7 RI, Joko Widodo atau Jokowi akan menggantikan Megawati menjadi Ketua Umum PDIP, tidak benar.
Dia mengatakan, tidak ada pembahasan di internal mengenai Jokowi tersebut.
“Enggak ada (Jokowi gantikan Megawati). Enggak ada,” ujar Puan, dilansir Kompas.com.
Puan pun memastikan, PDIP dalam kondisi solid saat ini dan mengingatkan bahwa proses tertinggi dari internal partai adalah Kongres.
“Bukan hanya PDIP, jadi kami meyakini bahwa semuanya akan saling menghormati dan menghargai bahwa proses semua partai itu akan dijalani di internal partai tersebut,” katanya.
Sebelumnya, Megawati sempat menyinggung soal sosok yang ingin menempati kursi ketua umum menggantikan dirinya.
Namun, menurut Megawati, para kader PDIP tidak mau posisinya digantikan oleh orang lain.
Awalnya, Megawati mengatakan sebenarnya tidak memiliki keinginan untuk kembali menduduki kursi ketua umum.
Apalagi, jika kadernya bukan orang-orang yang taat konstitusi.
Kemudian, Megawati menyebut bahwa ada orang yang menginginkan kursi ketua umum yang telah diamanatkan padanya melalui rakernas tahun 2024.
“Tapi anak buahku nek ngene kabeh (kalau begini semua), emoh (saya enggak mau), lha terus ada yang kepengin, ho ho, gileee,” ujar Presiden ke-5 RI tersebut saat berpidato di acara hari ulang tahun (HUT) ke-52 PDIP, Jumat (10/1/2025).
(F)